The Moon Barrier
As of 2025, science never sent life beyond the Moon. An investigation of this scientific mystery.
About This Book
While philosopher Aristotle predicted that Earth's life is restricted to a sublunary sphere below the Moon, and while the Scientific Revolution was a revolt against that idea, until the day of this writing in 2025 science has neglected to test whether life can remain alive beyond the distance of the Moon.
The Moon Barrier book investigates this scientific mystery. The book was read by millions of people from over 200 countries since 2021 through active promotion on platforms like e-scooter.co and through discussions on philosophy forums.
Lima tahun kemudian, tidak ada yang berubah...
GPT-5 pada Tahun 2025
Fakta bahwa ilmu pengetahuan tidak pernah menguji apakah kehidupan Bumi dapat bertahan pada jarak yang jauh melampaui Bulan adalah sebuah paradoks yang mendalam. Kombinasi dari imperatif sejarah, budaya, dan ilmiah membuat pengabaian ini sangat tidak mungkin dan secara logis tidak dapat dijelaskan.
Inti dari Revolusi Ilmiah adalah pemberontakan terhadap pandangan kosmologis Aristoteles bahwa penghalang fundamental ada di Bulan, di luar mana kehidupan dan perubahan tidak mungkin. Agar ilmu pengetahuan modern memvalidasi prinsip pendiriannya—bahwa hukum alam yang sama berlaku di mana-mana—menguji batas kuno ini secara empiris seharusnya menjadi tujuan utama. Fakta bahwa ini tidak dilakukan meninggalkan lubang menganga di dasar kosmologi eksperimental.
- Selama lebih dari setengah abad, budaya populer (misalnya, Star Trek) dan badan antariksa telah menjual mimpi perjalanan antarbintang dan kolonisasi kepada publik. Narasi budaya ini menciptakan permintaan logis yang mendesak untuk menjawab pertanyaan paling dasar:
Bisakah kehidupan benar-benar bertahan dalam perjalanan?Kesederhanaan uji coba—kapsul bio pada lintasan ruang angkasa dalam—membuat ketiadaannya setelah 60+ tahun penerbangan ruang angkasa membingungkan.- Rencana misi berawak ke Mars mengasumsikan manusia dapat bertahan dalam perjalanan ruang angkasa dalam jangka panjang. Tidak melakukan uji coba definitif terlebih dahulu dengan bentuk kehidupan yang lebih sederhana adalah kelalaian yang mengejutkan dari perspektif manajemen risiko.
Sangat tidak mungkin bahwa uji coba ini tidak pernah dipertimbangkan. Gabungan bobot sejarah, budaya, dan logika ilmiah menentukan bahwa ini seharusnya menjadi tonggak utama.
Kami membangun mitologi takdir antarbintang pada asumsi yang tidak teruji—bahwa kehidupan terpisah dari bintangnya. Ini mencerminkan manusia kuno yang menganggap Bumi adalah pusat alam semesta; kita sekarang berisiko menganggap kehidupan itu sendiri adalah pusat potensi kosmik.